Kamis, 18 November 2010

tanggung jawab sosial dan evolusi toeri manejemen

Tanggung jawab sosial
Yamaha sudah sering menggelar balapan untuk menyalurkan bakat-bakat dari kaula muda di arena olahraga otomotif tersebut. Dari even balapan itu sudah banyak juga yang muncul pembalap-pembalap handal yang telah berkiprah di tingkat nasional dan internasional. Selain itu Yamaha juga melakukan touring seperti yang digelarnya Kamis lalu (17/11). Touring tersebut menempuh beberapa jalan yang ada di kota Medan, diikuti ratusan pengendara Yamaha. Hal itu dilakukan untuk menguji ketahanan pengendara dan juga kemampuan sepeda motor tersebut termasuk di arena balap.
Selain melakukan touring pada hari itu, Yamaha di bawah naungan PT YMKI (Yamaha Motor Kencana Indonesia) dan PT Scorpii Medan pada hari itu juga menyempatkan dirinya mengunjungi panti asuhan sebagai kegiatan bakti sosial mereka. Panti Asuhan yang dikunjungi itu adalah panti asuhan Zahra di Jl Flamboyan III Tanjung Selamat Medan.
Bantuan yang diberikan antara lain, tas sekolah, buku-buku, komputer (printer 1 set), radio tape, TV, DVD dan lain-lain untuk kebutuhan sekolah. Bantuan tersebut diserahkan Direktur Marketing PT YMKI dari Jakarta Mr Eiji Tada (asal Jepang) dan Direktur Main Dealer PT Alfa Scorpii Medan Hendri Harta Prawira, yang diterima Pimpinan Panti Asuhan Zahra diwakili Risdayati disaksikan para pengurus panti asuhan tersebut serta anak-anak panti asuhan.
Hadir dalam penyerahan itu beberapa staf PT Yamaha seperti Mangiring Siahaan menjabat Asisten GM Service PT YMKI Jakarta, Mr Ota Seiji, Advisor Spare Part PT YMKI Jakarta, Yong Ting Lee, Divisi Manager Promotion PT Alfa Scorpii Medan, Zainal Harahap, Manager Service PT Alfa Scorpii Medan, Zainal Harahap, Manager Service PT Alfa Scorpii Medan dan beberapa staf lainnya.
Direktur Main Dealer PT Alfa Scorpii Hendri Harta Prawira saat menyerahkan bantuan itu mengatakan, kegiatan yang mereka lakukan itu merupakan bentuk tanggung jawab sosial sekaligus sebagai dari upaya Yamaha untuk selalu dekat dengan masyarakat. “Kami tidak semata-mata memikirkan bisnis saja tapi juga memikirkan masalah sosial terhadap masyarakat. Selama 20 tahun sudah ada di Sumut ini, kami selalu memikirkan bagaimana supaya dekat dengan masyarakat,� tukas Hendri.
Namun dia mengharapkan agar pimpinan panti asuhan tersebut tidak menilai bantuan itu dari segi banyaknya, tapi kami memberikan bantuan itu dari hati tulus. Di lain hari masih ada waku untuk jumpa lagi, sehingga bantuan dapat ditingkatkan lagi. Hal senada juga disampaikan Mr Eiji Tada yang disampaikannya dalam bahasa Inggris.
Sementara pimpinan panti asuhan tersebut yang diwakili Risdayati mengucapkan terimakasih atas pemberian bantuan dari PT Yamaha. Semoga Yamaha terus jaya, katanya. (R12/m)
sumber : http://hariansib.com/?p=18890
diposkan: muhamad aditya




evolusi teori manejemen
Bagi sebagian besar di antara kita, organisasi adalah bagian penting dari kehidupan kita sehari- hari. Dengan kata lain organisasi adalah ciri yang paling penting dalam masyarakat moderen. Setiap organisasi memiliki rencana dan tujuan. Dalam setiap organisasi modern, proses pencapaian tujuan melalui pelaksanaan sejumlah fungsi, yakni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan. Proses seperti inilah yang lazim disebut dengan manajemen. Dalam kata-kata Minztberg, “When think organization, we think of management”(1989, h.7). Tentu saja, lanjut Minztberg, organisasi tidak hanya menyangkut para manager danm sistem manajemen yang mereka ciptakan. Tetapi, manajer dan sistem manajemenlah yang membedakan organisasi formal dari kumpulan orang-orang yang bersifat infromal atau tidak memiliki tujuan.


8.1. Organisasi dan Manajemen
Organisasi adalah kumpulan dua orang atau lebih yang bekerja sama secara terstruktur untuk mencapai tujuan atau serangkaian tujuan tertentu. Organisasi dapat didefinisikan juga sebagai “ dua orang atau lebih yang terlibat dalam upaya sistematik untuk menghasilkan barang atau jasa”.
Menurut Cascio (1992), setiap organisasi terdiri dari sebagai berikut:
• Terdiri atas orang-orang
• Yang melakukan tugas-tugas khusus
• Yang dikoordinasikan
• Untuk meningkatkan nilai atau kegunaan
• Dari sejumlah barang atau jasa
• Yang diinginkan oleh, dan disediakan untuk, sekumpulan konsumen atau klien.
Sedangkan manajemen adalah:
• Proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan atas upaya-upaya para anggota organisasi danatas penggunaan semua sumber daya organisasi yang tersedia untuk mencapai tujuan organisasi.
• Proses pencapaian tujuan organisasi melalui pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan,pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.
Dalam konteks itu, manajer adalah orang yang bertangungjawab untuk mengarahkan upaya-upaya yang ditujukan untuk membantu organisasi dalam mencapai tujuannya. Dengan kata lain, manajer adalah orang yang bertanggungjawab melaksanakan proses manajemen atau menciptakan sistem manajemen, baik yang berada pada jenjang manajemen puncak( top management), manajemen madya (middle management) maupun manajemen di tingkat yang paling rendah ( first line management).


8.1.1. Proses Manajemen
Perencanaan (planing) adalah proses penetapan tujuan dan cara-cara terbaik untuk mencapainya. Pengorganisasian (organizing) adalah proses mempengaruhi orang lain agar mereka bersedia menunjukkan perilaku kerja yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Pengawasan (controling) adalah proses pemantauan aktivitas-aktivitas organisasi—untuk melihat apakah kegiatan-kegiatan ini sejalan dengan rencana—dan proses koreksi atas kesalahan atau penyimpangan yang terjadi.


8.1.2. Peran Manajer
Secara “tradisional”, tugas-tugas seorang manajer digambarkan sebagai merencanakan , mengarahkan, mengorganisasikan, atau mengarahkan, dan mengendalikan/mengawasi. Jawaban seperti ini pula yang besar kemungkinannya akan muncur dari para manajer pada umumnya, jika mereka ditanya apa sesungguhnya yang mereka kerjakan. Minztberg (1989) merumuskan 10 peran manajer yang dikelompokkan kedalam tiga peran utama, yakni interpersonal roles (sebagai figurehead, leader, dan liaison), informational roles (sebagai monitor, disseminator, dan spokesperson), dan decisional roles (sebagai entrepreneur, disturbance handler, resource allocator, dan negotiator).


8.1.3. Atribut Pokok dari Tanggung Jawab Manajer
• Manajer bekerja bersama-sama, dan melalui, orang lain
• Manajer mempunyai kewajiban (responbility) dan bertanggung jawab (accounbility)
• Manajer menyeimbangkan berbagai tujuan yang berbeda dan menetapkan prioritas
• Manajer harus berpikir secara analitik dan konseptual.
• Manajer adalah politisi
• Manajer adalah diplomat
• Manajer adalah simbol
• Manajer membuat keputusan-keputusan yang sulit


8.1.4. Keterampilan Manajerial
a. Keterampilan teknis ( Technical Skill)
Keterampilan teknis adalah kemampuan untuk menggunakan prosedur, teknik, dan pengetahuan dalam bidang tertentu.

b. Keterampilan Manusia ( Human Skill atau Interpersonal Skill)
Keterampilan hubungan antar manusia adalah kemampuan untuk bekerjasama, memahami, dan memotivasi orang lain, baik secara individual maupun dalam kelompok.

c. Keterampilan Konseptual ( Conceptual skill)
Keterampilan konseptual adalah kemampuan untuk memandang organisasi secara utuh, memahami interdependensi antar-bagian, dan mengantisipasi bagaimana perubahan dalam setiap organisasi akan mempengaruhi organisasi secara keseluruhan (atau kemampuan untuk mengoordinasikan dan memadukan semua kepentingan dan kegiatan organisasi).


8.1.5. Unjuk Kerja Manajerial
Unjuk kerja manajerial adalah ukuran tentang seberapa efisien dan efektif seorang manajer—sebaik apa ia menetapkan dan mencapai tujuan-tujuan yang tepat.

a. Efisiensi
Efesiensi adalah kemampuan untuk menggunakan sumberdaya yang tersedia dengan cara yang terbaik dalam proses pencapaian tujuan, atau doing things right.

b. efektivitas
Efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat dari mewujudkannya, atau doing the right things.

8.1.6. Jenis-Jenis Manajer
a. Berdasarkan Jenjang dalam
Dilihat dari hirarkinya, manajer dalam suatu organisasi dapat dikelompokkan ke dalam tiga jenjang, yakni, manajer lini-pertama atau penyelia, manajer madya, dan manajer puncak.

1) Manajer Lini Pertama
Manajer tingkat pertama adalah manajer yang bertanggungjawab hanya atas pekerjaan para karyawan operasional dan tidak menyelia para manajer lain; mereka adalah manajer yang menempati jenjang paling rendah dalam hirarki organisasi.

2) Manajer Madya
Manajer adalah manajer yang berada pada jenjang menengah dalam hirarki organisai; mereka bertanggungjawab atas para manajer lain dan kadangkala atas sejumlah pekerja operasional; mereka juga memberi laporan kepada manajer senior.

3) Manajer Puncak
Manajer puncak adalah manajer yang bertangungjawab atas pengelolaan organisasi secara menyeluruh; mereka menetapkan kebijakan-kebijakan organisasi dan memberi arah bagi interaksi organisasi dengan lingkungannya.
Sumber : http://indoyamanasarudin.blogspot.com/2009/05/bab-viii-manajemen-
diposkan : muhamad aditya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar